Assalamu'alaikum Jogja !! Study Tour Siswa Kelas 8 MTs Ar-Rohman Tegalrejo

0
Gambar. Aktivitas Study Tour di Yogyakarta


Study tour merupakan kegiatan di luar kelas yang bertujuan untuk mempelajari proses yang sebenarnya langsung di lapangan. Study tour diadakan karena kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengalaman secara langsung. Hal tersebut diadakan karena tidak mungkin menghadirkan setiap peristiwa ke dalam kelas untuk dipelajari dan diamati. 

Beberapa manfaat study tour antara lain:
  1. Menyediakan sumber yang dapat memperkaya informasi faktual yang tercantum dalam buku, dan membuat teks dalambuku menjadi berarti Terkadang hanya dengan membaca buku saja siswa akan merasa jenuh dan tidak dapat meresapi secara utuh penjelasan dalam buku. Study tour memberikan solusi masalah ini, karena siswa dapat secara langsung terjun kelapangan melihat atau mengamati objek pembelajaran. 
  2. Mengembangkan sikap ingin tahu peserta, dan memperluas pengertian study tour adalah program pembelajaran siswa langsung ke lapangan,dengan melihat dan mengamati secara otomatis akan timbul perasaan ingin tahu siswa dan keinginan siswa untuk lebih banyak bertanya karena tidak mampu menjelaskan fenomena yang diamati secara langsung di lapangan. Dengan mendapatkan penjelasan secara langsung dari pakar, siswa akan lebih banyak tahu tentang objek pembelajaran dibandingkan hanya sekedar membaca buku. Menyediakan pengalaman melalui objek, tempat, situasi,dan hubungan antar manusia yang tidak dapat disediakan di kelas.

Destinasi daerah yang menjadi lokasi study tour siswa kelas 8 MTs Ar-Rohman Tegalrejo ialah Daerah Istimewa Yogyakarta. Siswa-siswi MTs Ar-Rohman Tegalrejo mengunjungi beberapa lokasi diantaranya ialah :

♦ Goa Pindul
Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing. Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu untuk melewati bagian ini. Panjang gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter. Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih selama satu jam yang berakhir pada sebuah dam. Aliran sungai yang berada di dalam Gua Pindul berasal dari mata air Gedong Tujuh.

♦ Situs Megalitikum
Situs Sokoliman merupakan situs kepurbakalaan yang terletak di Dusun Sokoliman II, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, tidak jauh (sekitar 5 km) dari objek wisata Gua Pindul. Situs ini berfungsi sama seperti situs Bleberan, di Kecamatan Playen, Gunungkidul, yaitu menampung dan mengamankan benda-benda cagar budaya, terutama yang bersifat megalitik, khususnya yang ditemukan di Desa Bejiharjo. Lokasinya berbatasan dengan lahan milik Perhutani yang ditanami kayu putih.
Di situs berukuran luas 2000 meter persegi ini dikumpulkan ratusan menhir (termasuk menhir arca), batu-batu penyusun kubur batu, serta punden yang sebelumnya terserak di kebun-kebun penduduk atau di lahan milik Perhutani. Sampai tahun 2014 terdapat 137 menhir, lima kubur batu (tidak lengkap), dan tujuh papan kubur batu. Selain itu terdapat satu punden yang dipindahkan dari sumber air di dusun tersebut, yang tiap tahun didatangi penduduk dalam rangka "bersih desa". Terdapat pula menhir arca "Mbah Gandhok" yang dipindahkan dari lahan milik penduduk untuk menghidari vandalisme.

♦ Gembira Loka
Kebun Binatang Gembira Loka adalah kebun binatang yang berada di Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia, seperti orangutan, gajah asia, simpanse, harimau, dan lain sebagainya. Pada lokasi ini siswa diminta untuk mengamati beberapa jenis fauna yang terdapat di Gembira Loka.

♦ Malioboro
Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja pada tahun 1811 – 1816 M yang bernama Marlborough. Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi kawasan tersebut.

Setelah mengikuti serangkain perjalanan dalam kegiatan study tour siswa kelas 8 berkewajiban untuk menuliskan sebuah karya tulis berkaitan dengan beberapa objek yang telah mereka kunjungi dan amati. Hal ini sangat bermanfaat untuk melatih sekaligus siswa-siswi MTs Ar-Rohman Tegalrejo dalam penyusunan tulisan atau karya ilmiah.
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)